Dito Mahendra saat ini harus menghadapi proses hukum sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal tersebut
Siapa Sosok Brigjen Sampurno? Kakek Dari Dito Mahendra yang Jadi Orang Kepercayaan Pada Masa Orba

PONTIANAK- Siapa Sosok Brigjen Sampurno? Kakek Dari Dito Mahendra yang Jadi Orang Kepercayaan Pada Masa Orba
Sosok Dito Mahendra, yang sudah lama menjadi buronan polisi, akhirnya berhasil ditangkap oleh Bareskrim Polri di Bali pada Jumat, 8 September 2023.
Dito diduga memiliki sembilan jenis senjata api ilegal yang ditemukan di rumahnya.
Menurut pihak berwenang, senjata-senjata yang disita meliputi satu pucuk Pistol Glock 17, satu pucuk Revolver S&W, satu pucuk Pistol Glock 19 Zev, satu pucuk Pistol Angstatd Arms, dan satu pucuk Pistol Heckler & Koch MP 5.
Selain itu, ditemukan juga senapan, yaitu satu pucuk Senapan Noveske Refleworks, satu pucuk Senapan AK 101, satu pucuk Senapan Heckler & Koch G 36, dan satu pucuk Senapan Angin Walther.
Dito Mahendra saat ini harus menghadapi proses hukum sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal tersebut.
Tidak hanya Dito Mahendra, perhatian publik juga tertuju pada kakeknya, Brigjen Sampurno.
Siapa sosok Brigjen Sampurno?
Brigjen Sampurno dikenal dekat dengan keluarga Cendana, yang merupakan keluarga Presiden Soeharto.
Ia telah aktif berpartisipasi dalam perjuangan melawan Belanda sejak usianya masih 16 tahun.
Brigjen Sampurno juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap dunia kesenian. Kecintaannya pada seni membawanya menjadi pemimpin dalam berbagai misi seni Indonesia di luar negeri pada masa pemerintahan Soeharto.
Pada suatu waktu, Brigjen Sampurno menjadi Atase Kebudayaan Republik Indonesia di Norwegia dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Ia bahkan mendirikan wadah seni bernama “Pelangi Nusantara” di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Brigjen Sampurno telah terlibat dalam dunia seni sejak tahun 1945, terutama dalam bidang seni tari.
Selama era Orde Baru, Brigjen Sampurno menjabat sebagai Direktur Pendidikan Kesenian dan kemudian Direktur Pengembangan Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI selama 12 tahun.
Ia juga dipercaya sebagai Kepala Rumah Tangga Kepresidenan selama 17 tahun.
Meskipun kesibukannya sangat padat, Brigjen Sampurno tetap menyumbangkan cintanya pada dunia seni.
Selain menjalankan tugas resmi, ia sering mengadakan pertunjukan seni, baik di dalam maupun di luar negeri.
Salah satu misi seni yang diorganisasikan oleh Sampurno adalah Misi Kesenian Pelangi Nusantara TMII ke Belanda dalam rangka Floriade pada tahun 1992 dan pembukaan kembali hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China pada tahun 1990.
Pada tahun 1995, PN-TMII mengikuti ‘Face of Indonesia’ ke Amerika Serikat dan Eropa, di bawah pimpinan Siti Hardiyanti Rukmana.
Di tahun 1997, PN-TMII berhasil meraih penghargaan SOKA GAKAI International Peace and Cultural Award atas keberhasilannya dalam mempersembahkan Indonesia Menari.
Brigjen Sampurno juga pernah menjabat sebagai General Manager Taman Mini Indonesia Indah (TMII) selama 18 tahun. Brigjen Sampurno telah meninggal dunia pada tanggal 9 April 1999. (Ain)