PONTIANAK- Profil Mardani Maming, Pernah Jabat Bupati Termuda Di Indonesia Kini Masuk Lapas Sukamiskin Karena Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjalankan eksekusi terhadap mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani H. Maming, dengan mengirimnya ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. 

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengkonfirmasi bahwa jaksa eksekutor KPK telah menyelesaikan tugasnya dalam eksekusi ini. 

Tindakan tersebut merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Agung (MA) yang menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara dan denda sebesar Rp500 juta subsider empat bulan kurungan kepada Mardani H. Maming.

Mardani H. Maming, mantan politikus dari PDI-Perjuangan (PDIP), telah dihukum untuk membayar uang pengganti sebesar Rp110,6 miliar. 

Ia dinyatakan bersalah karena melakukan tindak pidana yang diatur dalam Pasal 12 huruf b dan Pasal 18 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). 

Mardani juga dituduh menerima suap senilai Rp118.754.731.752 terkait pelimpahan izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) batu bara dari PT Bangun Karya Pratama Lestari (BKPL) kepada PT Prolindo Cipta Nusantara (PCN).

Profil Mardani H. Maming

H. Mardani H. Maming, M.Sos, yang lahir pada tanggal 17 September 1981, memiliki sejarah jabatan yang mencakup Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2019–2022, Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022–2027, dan dua periode sebagai Bupati Tanah Bumbu, yakni 2010–2015 dan 2016–2018. 

Ia menjadi Bupati termuda di Indonesia ketika terpilih untuk memimpin Kabupaten Tanah Bumbu pada periode 2010-2015, saat usianya baru 27 tahun.

Ayahnya, H. Maming bin Rahing, adalah seorang Kepala Desa di Batulicin yang saat ini telah menjadi Kelurahan Batulicin.