“Kecepatan angin tertinggi teramati di Teluk Yos Sudarso, Laut Sulawesi, Laut Maluku, dan perairan Merauke,” demikian keterangan yang dikeluarkan oleh BMKG pada Selasa 20 Juni 2023
BMKG Ingatkan Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter Diwilayah Perairan yang Berlangsung Pada 20 dan 21 Juni 2023

PONTIANAK- BMKG Ingatkan Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter Diwilayah Perairan yang Berlangsung Pada 20 dan 21 Juni 2023
Peringatan dini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait gelombang tinggi yang berpotensi menghantam sejumlah wilayah perairan pada tanggal 20 – 21 Juni 2023.
Gelombang tersebut diperkirakan bisa mencapai tinggi empat meter.
Berdasarkan analisis BMKG, pola angin yang dominan bergerak dari Selatan – Barat dengan kecepatan berkisar antara 5 – 25 knot terjadi di wilayah Indonesia bagian utara.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin yang dominan bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 6 – 30 knot.
“Kecepatan angin tertinggi teramati di Teluk Yos Sudarso, Laut Sulawesi, Laut Maluku, dan perairan Merauke,” demikian keterangan yang dikeluarkan oleh BMKG pada Selasa 20 Juni 2023.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan gelombang setinggi 1.25 – 2.5 meter di beberapa wilayah, antara lain Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan P. Simeulue, perairan barat Aceh – Kepulauan Mentawai, perairan barat P. Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, dan Teluk Lampung bagian selatan.
Selain itu, peringatan juga berlaku untuk Samudra Hindia Barat Aceh – Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Bali – Lombok – P. Sumbawa, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, dan Samudra Hindia Selatan Bali – NTB.
Wilayah lain yang berpotensi terkena gelombang tinggi adalah NTT, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Kupang – P. Rotte, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Bitung – Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, perairan Kepulauan Sangihe – Talaud, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan timur Baubau – Kepulauan Wakatobi, perairan Kepulauan Banggai – Sula, perairan utara Raja Ampat – Biak.
Selanjutnya, di Samudra Pasifik Utara Halmahera, perairan Bacan – P. Obi, Laut Seram bagian timur, perairan selatan P. Buru – P. Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata – Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai – Kepulauan Aru, Laut Arafuru, perairan Sorong bagian selatan, dan perairan Fakfak – Amamapare, gelombang tinggi berpeluang terjadi.
BMKG mengingatkan agar para pelaku pelayaran seperti nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal kargo, dan kapal pesiar tetap waspada terhadap risiko keselamatan yang tinggi akibat kondisi gelombang tinggi tersebut.
Gelombang dengan kisaran lebih tinggi, antara 2.5 hingga 4.0 meter, berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Enggano – Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten – Jawa Timur, serta perairan selatan Jawa Barat – Jawa Timur.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, BMKG juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk menjaga kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi dan memperhatikan informasi terbaru dari BMKG serta otoritas terkait.